Manchester City tengah bersiap menghadapi FIFA Club World Cup 2025 yang akan digelar di Amerika Serikat mulai 14 Juni hingga 13 Juli. Tim asuhan Pep Guardiola tergabung di Grup G bersama Wydad AC, Al Ain FC, dan Juventus. Laga pembuka mereka dijadwalkan pada 18 Juni melawan Wydad AC. Namun, di balik persiapan intensif ini, muncul kabar mengenai tensi Pep Guardiola Club World Cup yang semakin meningkat akibat ketidaksepahaman antara sang pelatih dan jajaran manajemen klub.
Perbedaan pandangan ini dipicu oleh ketidakseimbangan antara kepentingan kompetitif dan jadwal yang padat. Guardiola disebut merasa turnamen ini datang di waktu yang tidak ideal, mengingat pemainnya baru saja menyelesaikan tugas internasional dan akan kembali menghadapi musim Premier League 2025/26 hanya beberapa minggu setelah final Club World Cup. Sementara pihak manajemen City menilai bahwa turnamen ini penting secara strategis untuk mengukuhkan citra klub di level global dan menyaingi reputasi klub besar seperti Liverpool, Manchester United, dan Bayern Munchen.
Perbedaan Prioritas antara Guardiola dan Petinggi Klub
Menurut laporan jurnalis ESPN Mark Ogden, tensi Pep Guardiola Club World Cup memuncak ketika pelatih asal Spanyol itu mengungkapkan ketidaktertarikannya terhadap turnamen ini dalam beberapa konferensi pers. Ia bahkan sempat bercanda bahwa dirinya ingin pemainnya lebih banyak bermain golf ketimbang berpartisipasi di Club World Cup. Meski mungkin hanya gurauan, pernyataan itu menyiratkan bahwa Guardiola merasa turnamen ini tidak sepenting yang dipikirkan oleh manajemen.
Manajemen Manchester City sendiri mengambil langkah serius dengan mengirim delegasi ke Amerika Serikat untuk meninjau fasilitas latihan dan persiapan teknis. Ini menunjukkan bahwa klub menganggap ajang ini sebagai panggung internasional penting untuk menunjukkan kekuatan komersial dan daya saing klub. Namun, ketidakhadiran semangat yang sama dari Guardiola dan sebagian pemain justru berpotensi mengganggu performa tim di turnamen.
Pemain seperti Manuel Akanji menyampaikan secara terbuka bahwa sebagian besar ruang ganti tidak menyambut baik keikutsertaan di Club World Cup. Kekhawatiran terkait kelelahan, jadwal yang padat, dan minimnya waktu istirahat menjadi alasan utama. Dalam kondisi seperti ini, suasana di internal klub tampaknya tidak cukup harmonis untuk membidik gelar secara maksimal.
Skuad Manchester City dan Keputusan Penting Guardiola
Manchester City telah mengumumkan daftar pemain yang akan berangkat ke turnamen ini. Beberapa nama seperti Jack Grealish secara mengejutkan tidak termasuk dalam skuad. Grealish saat ini disebut tengah mempertimbangkan opsi keluar dari klub, terutama karena waktu bermain yang terbatas dan keputusan Guardiola yang tidak membawanya ke turnamen ini.
Berikut daftar skuad lengkap Man City untuk Club World Cup 2025:
Kiper: Ederson, Stefan Ortega Moreno, Marcus Bettinelli
Bek: Ruben Dias, John Stones, Nathan Ake, Rayan Ait-Nouri, Vitor Reis, Josko Gvardiol, Manuel Akanji, Abdukodir Khusanov
Gelandang: Tijjani Reijnders, Jeremy Doku, Nico Gonzalez, Rodri, Ilkay Gundogan, Bernardo Silva, Savinho, Matheus Nunes, Rayan Cherki, Claudio Echeverri, Phil Foden, Oscar Bobb, Rico Lewis, Nico O’Reilly
Penyerang: Erling Haaland, Omar Marmoush
Empat rekrutan baru—Reijnders, Ait-Nouri, Cherki, dan Bettinelli—semua termasuk dalam skuad. Mateo Kovacic absen karena cedera, sementara James McAtee memilih membela timnas Inggris U-21 ketimbang ikut Club World Cup. Kevin De Bruyne juga tidak disertakan, meski secara kontrak masih terikat hingga akhir Juni 2025.
Dari semua keputusan, pencoretan nama Jack Grealish menjadi sorotan tajam. Situasi ini memperkuat spekulasi bahwa hubungan sang pemain dengan klub tidak harmonis, dan membuka pintu lebar untuk kepindahan di jendela transfer musim panas.
Pihak FIFA telah menetapkan bahwa pemenang Club World Cup 2025 akan meraih hadiah hingga £97 juta dari total dana $1 miliar yang dibagi ke seluruh peserta. Turnamen ini dianggap FIFA sebagai momen besar untuk menunjukkan kekuatan kompetisi klub secara global. Namun bagi Guardiola, manfaat jangka panjang turnamen ini tampaknya belum cukup meyakinkan untuk menempatkannya sebagai prioritas utama.
Tensi Pep Guardiola Club World Cup mencerminkan ketegangan klasik antara visi pelatih dan arah bisnis klub modern. Di satu sisi, Guardiola ingin memastikan para pemainnya fit dan fokus untuk musim reguler, sementara manajemen klub menuntut hasil dan eksistensi global lewat partisipasi di ajang FIFA. Bagaimanapun, hasil Manchester City di turnamen ini akan menjadi tolok ukur sejauh mana mereka mampu menggabungkan ambisi kompetitif dan komersial secara seimbang.