Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menarik perhatian publik usai menggelar Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang diumumkan secara terbuka pada pertengahan Juli 2025. Dalam acara tersebut, masyarakat akhirnya mendapat jawaban atas pertanyaan siapa ketum PSI setelah Kaesang Pangarep secara resmi kembali didaulat sebagai Ketua Umum PSI. Pengumuman ini sekaligus mematahkan isu dualisme kepemimpinan di tubuh partai tersebut yang sebelumnya sempat mencuat di berbagai media.
Kaesang, yang juga merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo, menyampaikan dalam pidato politiknya bahwa tidak ada dualisme dalam kepengurusan PSI. Ia menegaskan komitmennya untuk membawa partai ini lebih dekat ke generasi muda dengan mengedepankan transparansi, teknologi digital, dan aspirasi akar rumput. Siapa ketum PSI kini tidak lagi menjadi misteri setelah keputusan yang diumumkan secara gamblang di hadapan kader dan masyarakat.
Kembali terpilihnya Kaesang bukan hanya sekadar pengulangan mandat, tapi menjadi momentum politik tersendiri bagi PSI untuk kembali mengokohkan posisinya di tengah peta politik nasional. Artikel ini akan mengupas latar belakang terpilihnya Kaesang, tanggapan publik dan elite partai, serta langkah-langkah strategis PSI ke depan.
Proses Penetapan Kaesang Pangarep Sebagai Ketua Umum
Penetapan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI untuk periode 2025–2030 diumumkan secara resmi dalam acara Kopdarnas PSI yang berlangsung di Jakarta. Dalam forum terbuka tersebut, seluruh pengurus DPP dan kader dari berbagai daerah hadir secara langsung maupun daring. Siapa ketum PSI langsung dijawab dalam suasana yang hangat dan penuh antusiasme dari para pendukung Kaesang.
Sebelumnya, sempat muncul kabar yang menyebutkan adanya dualisme kepemimpinan dalam tubuh PSI setelah dinamika internal yang cukup memanas usai Pemilu 2024. Namun, klarifikasi langsung dari elite partai menyatakan bahwa proses pemilihan ketua umum telah mengikuti aturan AD/ART partai dan dijalankan secara demokratis.
Sekretaris Jenderal PSI, Isyana Bagoes Oka, menyebutkan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari kesepakatan nasional partai yang didasarkan pada kinerja, visi politik, serta keterlibatan aktif Kaesang dalam berbagai agenda politik PSI sejak 2023. Dengan demikian, keraguan mengenai siapa ketum PSI dapat dipastikan tidak berdasar lagi.
Reaksi Publik dan Tokoh Politik
Tanggapan terhadap penetapan ulang Kaesang sebagai ketua umum PSI cukup beragam. Di kalangan publik, sebagian besar menyambut baik dan menganggapnya sebagai bentuk konsistensi serta regenerasi kepemimpinan di kalangan anak muda. Banyak yang menilai bahwa sosok Kaesang membawa semangat baru yang cocok dengan citra PSI sebagai partai muda dan progresif.
Sementara itu, dari kubu tokoh politik nasional, ada yang mengkritisi keputusan ini sebagai bentuk politik dinasti karena hubungan langsung Kaesang dengan Presiden Jokowi. Namun PSI menegaskan bahwa proses pemilihan telah berjalan secara demokratis dan Kaesang dianggap memenuhi syarat sebagai pemimpin partai berdasarkan kinerja dan kontribusinya.
Isu siapa ketum PSI sempat dipolitisasi dalam ruang media sosial, tetapi Kaesang menyikapinya dengan santai dan fokus pada agenda partai ke depan. Ia bahkan berjanji akan meningkatkan komunikasi politik yang lebih terbuka dengan publik, khususnya kaum milenial dan Gen Z.
Visi Politik dan Agenda Strategis PSI di Bawah Kaesang
Usai diumumkan kembali sebagai Ketua Umum PSI, Kaesang langsung menyampaikan visi partai untuk lima tahun ke depan. Fokusnya adalah pada pembangunan partai yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Ia menyebutkan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah mengintegrasikan nilai-nilai keadilan sosial dengan kemajuan teknologi dalam kehidupan politik Indonesia.
PSI akan mendorong digitalisasi sistem kepartaian, meningkatkan pelatihan kader melalui platform daring, serta memperkuat kolaborasi antarpartai dalam mengawal isu-isu strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Siapa ketum PSI bukan hanya tentang jabatan, tapi tentang tanggung jawab besar untuk menjawab aspirasi masyarakat luas.
Kaesang juga menyebut akan membentuk tim komunikasi yang solid agar setiap program PSI bisa disampaikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami masyarakat. Ia ingin memperkuat posisi PSI sebagai partai yang tidak hanya aktif di media sosial, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat.
Struktur Pengurus dan Dukungan Internal Partai

Setelah penetapan ketua umum, PSI langsung merilis susunan pengurus baru untuk periode 2025–2030. Dalam struktur tersebut, terdapat sejumlah nama baru yang mencerminkan keberagaman usia, latar belakang profesi, dan wilayah. Ini membuktikan komitmen PSI terhadap keterbukaan dan representasi publik.
Beberapa pengurus lama juga tetap dipertahankan karena dianggap berpengalaman dan mampu mendampingi Kaesang dalam menjalankan program strategis partai. Dukungan internal partai terhadap Kaesang sangat kuat, terlihat dari tidak adanya suara penolakan selama Kopdarnas berlangsung.
Penegasan soal siapa ketum PSI menjadi jelas, sekaligus membuka babak baru dalam perjalanan politik PSI yang kini dipimpin oleh figur muda yang memiliki magnet elektoral cukup besar, terutama di kalangan pemilih muda.
Penetapan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI untuk periode 2025–2030 menjadi momen penting dalam dinamika politik nasional. Hal ini tidak hanya menjawab pertanyaan siapa ketum PSI, tetapi juga mempertegas arah politik partai ke depan dengan mengusung semangat muda, kolaboratif, dan terbuka.
Dengan dukungan kuat dari kader dan struktur partai, serta strategi komunikasi politik yang menyasar generasi digital, PSI memiliki peluang besar untuk memperluas pengaruhnya di kancah nasional. Tantangan besar tetap ada, namun komitmen Kaesang dan timnya menjadi modal utama untuk membawa PSI lebih solid dan relevan.
FAQ
Siapa ketum PSI saat ini?
Kaesang Pangarep resmi kembali terpilih sebagai Ketua Umum PSI untuk periode 2025–2030.
Apakah proses pemilihannya demokratis?
Ya, pemilihan dilakukan melalui forum Kopdarnas dan sesuai AD/ART partai.
Mengapa ada isu dualisme sebelumnya?
Isu tersebut muncul karena dinamika internal partai, tetapi telah diselesaikan dengan keputusan resmi dari forum nasional partai.
Apa fokus program Kaesang ke depan?
Penguatan digitalisasi partai, pelatihan kader, kolaborasi antarpartai, dan penguatan komunikasi publik.
Apakah Kaesang akan membawa gaya baru dalam memimpin PSI?
Ya, ia akan mengedepankan gaya komunikasi santai, digital-friendly, dan merakyat sesuai citra PSI.