More

    Perluasan Rute Whoosh Surabaya Resmi Diperluas Tanpa APBN Waktu Tempuh Jakarta Surabaya Makin Singkat

    Must Read
    Adhi Saputra
    Adhi Saputrahttps://www.medionesa.com
    Hobi sepakbola dan rutin mengikuti berita olahraga juga mendalami dunia teknologi dan isu-isu nasional terbaru. Temukan di sini tulisan artikel saya selengkapnya.

    Perluasan rute Whoosh Surabaya akhirnya menjadi kenyataan setelah rencana strategis tersebut resmi masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya. Pengumuman ini sontak menjadi perhatian masyarakat, terutama mereka yang selama ini mengandalkan transportasi darat atau udara untuk bepergian dari Jakarta ke Surabaya. Dalam pernyataannya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bahkan menyebut proyek ini sebagai “langkah konkret menuju modernisasi transportasi antarkota” yang ramah lingkungan dan efisien.

    Munculnya kembali rencana ini menegaskan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam memperluas konektivitas wilayah melalui proyek transportasi berbasis rel berkecepatan tinggi. Meski pembangunan awal Whoosh hanya mencakup Jakarta ke Bandung, kini pemerintah tengah fokus memperpanjang jalurnya hingga ke Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia. Yang menarik, proyek ini disebut-sebut tidak akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan memanfaatkan skema investasi swasta.

    Proyek perluasan rute Whoosh Surabaya ini mencuri perhatian publik karena potensi ekonominya yang sangat besar. Selain meningkatkan akses antarkota di Pulau Jawa, kereta cepat ini juga menjadi solusi atas masalah klasik seperti kemacetan, ketidakpastian jadwal, hingga emisi tinggi dari kendaraan konvensional. Dengan demikian, keberadaan Whoosh tidak hanya soal kecepatan, tapi juga masa depan mobilitas Indonesia yang lebih hijau dan efisien.

    Ilustrasi Tentang Perluasan Rute Whoosh Surabaya Resmi Diperluas Tanpa APBN Waktu Tempuh Jakarta Surabaya Makin Singkat

    Proyek Strategis Nasional untuk Konektivitas Jawa

    Pemerintah Indonesia terus mendorong infrastruktur besar sebagai fondasi pembangunan jangka panjang. Salah satu prioritasnya adalah menyempurnakan rute kereta cepat Jakarta-Bandung agar bisa diperluas hingga ke Surabaya. Langkah ini tidak hanya mendorong kemajuan sektor transportasi, tetapi juga menunjang sektor pariwisata, logistik, hingga ekonomi kreatif yang berpotensi tumbuh pesat di sepanjang jalur yang dilintasi.

    Melalui perluasan rute Whoosh Surabaya, pemerintah ingin memastikan bahwa kota-kota besar di Jawa dapat saling terkoneksi secara efisien. Apalagi, jika proyek ini terealisasi, jalur kereta cepat akan menghubungkan enam kota besar sekaligus: Jakarta, Karawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya. Menurut informasi dari Kementerian Perhubungan, rencana jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya sedang dikaji dalam Detail Engineering Design (DED) yang diperkirakan rampung tahun depan.

    Baca juga:  Gedung Ngasirah Kudus Disulap Jadi Pusat Hiburan Modern yang Bikin Warga Penasaran

    Kehadiran moda transportasi ini akan mempercepat mobilitas masyarakat dari Jakarta ke Surabaya yang biasanya memakan waktu 10 hingga 12 jam menjadi hanya sekitar 4 jam saja. Bahkan, jika dihitung jarak tempuh dan waktu singgah di beberapa stasiun utama, banyak pihak memprediksi waktu perjalanan bisa ditekan hingga 3,5 jam saja.

    Dukungan Wali Kota Surabaya dan Penyesuaian RTRW

    Salah satu perkembangan penting dalam proyek ini adalah disetujuinya rencana perluasan jalur Whoosh dalam dokumen RTRW Kota Surabaya. Ini menunjukkan bahwa pemerintah kota menyambut baik proyek ini sebagai bagian dari transformasi kota masa depan. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa pihaknya sudah menyesuaikan tata ruang kota agar bisa mengakomodasi keberadaan jalur dan stasiun kereta cepat.

    Dalam wawancaranya, Eri Cahyadi menegaskan bahwa proyek ini akan membawa manfaat besar bagi Surabaya, baik dari sisi ekonomi maupun infrastruktur. Dengan adanya Whoosh, potensi kawasan penyangga di sekitar Surabaya akan ikut terdorong untuk berkembang. Di sisi lain, warga juga akan punya alternatif transportasi yang jauh lebih cepat dibandingkan pesawat dan kendaraan pribadi.

    Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah kota sudah mulai mengidentifikasi titik-titik potensial untuk dibangun stasiun kereta cepat. Salah satunya adalah kawasan Surabaya Timur yang dinilai strategis karena dekat dengan akses tol, kawasan industri, dan bandara.

    Skema Pembiayaan Tanpa APBN

    Yang membuat proyek ini berbeda dari proyek infrastruktur besar lainnya adalah keputusan untuk tidak menggunakan dana APBN. Pemerintah ingin memperluas rute kereta cepat Jakarta Surabaya melalui skema pembiayaan swasta, atau yang dikenal sebagai Public Private Partnership (PPP). Hal ini diungkapkan langsung oleh pihak Kementerian Perhubungan dan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

    Menurut informasi dari beberapa sumber, investor dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa disebut tertarik untuk ikut serta dalam proyek ini. Keikutsertaan mereka akan dipastikan melalui lelang terbuka dengan sistem kerja sama investasi jangka panjang. Pemerintah hanya akan berperan dalam regulasi, perizinan, dan pembebasan lahan, sedangkan urusan pendanaan dan pembangunan fisik akan ditanggung swasta.

    Baca juga:  Pengumuman Polri Hari Ini Resmi Dirilis Lengkap Jadwal Hasil Seleksi dan Tahapan Berikutnya

    Dengan skema ini, Indonesia bisa menjaga stabilitas fiskal tanpa mengganggu proyek strategis. Selain itu, model ini juga membuka peluang lebih luas bagi sektor swasta untuk berinovasi dalam teknologi kereta cepat, baik dari sisi material, sistem kendali, hingga pengoperasian jaringan.

    Tantangan dan Evaluasi Teknis

    Meski rencana perluasan rute Whoosh Surabaya sangat menjanjikan, sejumlah tantangan teknis masih perlu diselesaikan. Salah satunya adalah kondisi geografis dan jalur padat di Pulau Jawa yang membuat pembangunan lintasan baru tidak mudah. Selain itu, aspek pembebasan lahan dan sinkronisasi dengan moda transportasi lokal seperti LRT, BRT, dan MRT juga menjadi perhatian utama.

    Kementerian PUPR dan Perhubungan pun tengah menyusun rencana pembangunan yang terintegrasi agar proyek kereta cepat ini tidak menimbulkan persoalan baru di wilayah-wilayah yang dilewati. Sejumlah pakar transportasi juga menyarankan agar rencana ini dikaji ulang dari berbagai aspek—ekonomi, sosial, dan lingkungan—agar bisa diimplementasikan dengan baik tanpa menuai konflik.

    Di sisi lain, perluasan ini juga akan berdampak pada tarif. Meski belum ada kepastian soal harga tiket, beberapa pihak memperkirakan bahwa tarif Whoosh Jakarta-Surabaya akan tetap lebih terjangkau dibandingkan tiket pesawat kelas ekonomi. Terlebih jika didukung sistem e-ticketing yang terintegrasi dan diskon reguler untuk pelajar, lansia, dan pekerja.

    Dampak Ekonomi dan Sosial

    Perluasan jalur Whoosh bukan hanya soal konektivitas, tapi juga membuka peluang ekonomi baru. Setiap titik pemberhentian kereta cepat memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan transit oriented development (TOD) yang menghadirkan kawasan pemukiman, perkantoran, dan pusat perbelanjaan yang modern.

    Di sisi sosial, keberadaan Whoosh akan memperpendek jarak psikologis antarwilayah. Warga Jakarta bisa menikmati kuliner di Surabaya hanya dalam setengah hari, sementara masyarakat Jawa Timur punya akses lebih cepat ke ibu kota negara. Efek ini akan mendorong tumbuhnya interaksi antardaerah dan mendorong kolaborasi lintas provinsi dalam berbagai sektor.

    Baca juga:  5 Agustus Hari Terpendek Penjelasan Ilmiah BMKG tentang Fenomena Rotasi Bumi 2025

    Sejumlah pelaku UMKM pun berharap proyek ini bisa membawa angin segar bagi bisnis mereka. Mobilitas tinggi masyarakat artinya potensi pelanggan pun semakin besar. Dengan konektivitas seperti ini, produk-produk lokal bisa didistribusikan lebih cepat, wisata daerah pun akan makin dikenal luas.

    Perkiraan Waktu Penyelesaian dan Langkah Selanjutnya

    Menurut data sementara dari Kementerian Perhubungan, proyek perluasan Whoosh ke Surabaya masih dalam tahap kajian awal. Detail Engineering Design ditargetkan selesai dalam 12 bulan ke depan. Setelah itu, proses lelang investasi dan pembangunan fisik akan segera dimulai.

    Apabila semua berjalan lancar, jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya diperkirakan bisa mulai dibangun paling lambat tahun 2027 dan rampung sekitar tahun 2031. Namun, jika dukungan dari pemerintah daerah, investor, dan masyarakat terus mengalir, bukan tidak mungkin target ini bisa dicapai lebih cepat.

    Dalam waktu dekat, pemerintah akan mulai menyosialisasikan rencana ini ke publik. Masyarakat yang tinggal di kawasan terdampak rute akan dilibatkan dalam diskusi publik, termasuk untuk pembebasan lahan yang harus dilakukan secara adil dan transparan.

    FAQ

    Apa itu Whoosh?
    Whoosh adalah nama layanan kereta cepat Indonesia yang pertama kali beroperasi dari Jakarta ke Bandung. Kini, jalurnya direncanakan diperluas hingga Surabaya.

    Apakah proyek Whoosh Surabaya menggunakan dana APBN?
    Tidak. Proyek ini menggunakan skema pembiayaan swasta tanpa menggunakan dana dari APBN.

    Kapan jalur Jakarta-Surabaya mulai dibangun?
    Jika tidak ada hambatan, pembangunan fisik akan dimulai pada tahun 2027 setelah kajian teknis selesai.

    Berapa waktu tempuh kereta cepat Jakarta-Surabaya?
    Diperkirakan hanya membutuhkan waktu sekitar 3,5 hingga 4 jam perjalanan nonstop.

    Di mana rute stasiun yang akan dibangun?
    Stasiun akan dibangun di beberapa kota besar di Jawa seperti Karawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, hingga Surabaya.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Latest News

    Skylar Pindah Kemana Usai Tinggalkan RRQ Hoshi Rumor Transfer ke ONIC ID di MPL Season 16 Makin Menguat

    Kabar mengenai skylar pindah kemana setelah resmi mengucapkan perpisahan dari RRQ Hoshi akhirnya menjadi salah satu topik terpanas di...

    More Articles Like This