Sebanyak 46 pejabat eselon II dan III resmi dilantik dalam pelantikan pejabat pemkot makassar yang berlangsung pada pertengahan Juni 2025. Langkah besar ini diambil oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Appi), sebagai bagian dari penyegaran organisasi dan peningkatan kualitas birokrasi di lingkungan pemerintah kota.
Pelantikan tersebut menandai babak baru reformasi struktural di Pemkot Makassar yang menyasar efisiensi kerja dan percepatan pelayanan publik. Dalam artikel ini, kami sajikan daftar lengkap pejabat yang dilantik, latar belakang pelantikan, arah kebijakan Pemkot Makassar, serta reaksi dan harapan publik terhadap pejabat baru ini.
Latar Belakang Pelantikan Pejabat Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar menekankan bahwa pelantikan pejabat pemkot makassar hari ini dilakukan demi meningkatkan kinerja organisasi dan membentuk birokrasi yang adaptif serta profesional. Dalam sambutannya, Appi mengatakan perombakan ini adalah bagian dari evaluasi tahunan dan strategi menjelang akhir masa jabatan pemerintahannya.
Pelantikan ini merupakan bagian dari amanat Undang-Undang ASN yang mengatur pengembangan karier aparatur berbasis kompetensi, integritas, dan hasil kinerja. Maka dari itu, proses seleksi dilakukan secara transparan dan ketat dengan mempertimbangkan rekam jejak serta hasil uji kompetensi.
Daftar Lengkap Pejabat yang Dilantik
Dalam acara pelantikan pemkot makassar, Wali Kota Appi melantik sebanyak 46 pejabat yang terdiri dari eselon II dan III. Beberapa nama penting yang mencuat antara lain:
- Andi Baso Djaya – Kepala Dinas Kesehatan
- Nurwahida – Kepala Dinas Pariwisata
- Irfan Setiawan – Kepala Badan Pendapatan Daerah
- M. Ridwan Iskandar – Kepala Dinas Sosial
46 pejabat pemkot makassar dilantik untuk menduduki posisi strategis di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, perizinan, dan penataan kota. Seluruh pejabat dilantik dengan SK resmi dan sumpah jabatan di Balai Kota Makassar.
Tujuan Perombakan dan Visi Wali Kota
Wali Kota Makassar menargetkan birokrasi Pemkot makin profesional, tanggap, dan cepat dalam menyikapi kebutuhan warga. Menurut Appi, rotasi dan promosi ini adalah langkah strategis agar seluruh organisasi bisa bergerak dalam satu visi: Makassar Menuju Kota Dunia.
Dengan pelantikan ini, diharapkan pelayanan publik menjadi lebih mudah diakses, penggunaan teknologi dalam tata kelola meningkat, serta proyek prioritas berjalan tepat waktu. Pemkot makassar resmi rombak pejabat agar dapat menjawab tantangan pembangunan kota secara berkelanjutan.
Respon Masyarakat dan Pengamat
Masyarakat memberikan respons beragam terhadap rotasi pejabat ini. Sebagian mengapresiasi karena melihat adanya penyegaran, sementara yang lain berharap pelantikan ini bukan hanya formalitas. Akademisi dari Universitas Hasanuddin menyebutkan bahwa rotasi ini sah dan strategis jika dibarengi dengan penguatan manajemen SDM.
Beberapa warga menekankan pentingnya pejabat baru bekerja turun langsung ke lapangan, bukan hanya mengandalkan laporan meja. Harapan terhadap pejabat pemkot makassar adalah perubahan nyata dalam pelayanan, bukan sekadar perubahan jabatan.
Proyek Prioritas dan Tugas Pejabat Baru
Pejabat yang baru dilantik memiliki sederet pekerjaan rumah penting. Mulai dari pengentasan kemiskinan, penguatan sektor pariwisata, peningkatan pendapatan daerah, hingga digitalisasi layanan.
Daftar lengkap 46 pejabat eselon II dan III Walkot Makassar ini menjadi tumpuan baru untuk menjalankan proyek seperti revitalisasi Losari, integrasi sistem parkir elektronik, dan percepatan pelayanan administrasi kependudukan. Dalam 100 hari kerja pertama, kinerja mereka akan langsung dievaluasi.
Koordinasi dengan DPRD dan Stakeholder Lain
Sebagai bagian dari pemerintah daerah, pejabat yang baru dilantik juga diharapkan aktif berkoordinasi dengan DPRD Makassar dan lembaga terkait lainnya. Hal ini penting agar program-program tidak hanya tepat sasaran tetapi juga efisien dari sisi anggaran.
Kerja kolaboratif antara eksekutif dan legislatif menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan kota. Maka dari itu, Appi menginstruksikan agar pejabat tidak hanya bekerja “di zona nyaman”, melainkan juga membuka dialog dan masukan dari warga serta stakeholder lain.
Pelantikan pejabat pemkot makassar pada pertengahan Juni 2025 merupakan langkah strategis dalam memperkuat struktur organisasi dan pelayanan publik. Dengan 46 pejabat baru yang diisi oleh wajah-wajah berpengalaman dan profesional, Pemkot berharap seluruh sektor pemerintahan kota bergerak lebih cepat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Langkah ini sejalan dengan target jangka panjang kota Makassar sebagai kota cerdas, inklusif, dan berkelanjutan. Evaluasi rutin, keterbukaan informasi, serta partisipasi publik akan menjadi kunci dalam memastikan reformasi birokrasi ini berjalan efektif.