Setiap umat muslim pasti ingin selalu dalam lindungan Allah SWT dari berbagai bencana dan marabahaya. Salah satu amalan yang diyakini oleh sebagian kalangan sebagai sarana tolak bala adalah sholat sunah yang dilaksanakan khusus pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, dikenal dengan sebutan sholat lidaf il bala rebo wekasan. Amalan ini sudah lama hidup di masyarakat muslim Nusantara, terutama di kalangan pesantren dan masyarakat tradisional Jawa, Madura, hingga Sumatra.
Niat sholat lidaf il bala rebo wekasan bukan hanya sekadar rangkaian bacaan, melainkan juga bentuk pengharapan kepada Allah agar dijauhkan dari malapetaka. Banyak ulama yang menekankan bahwa doa dan ikhtiar merupakan bagian penting dari ibadah. Dengan melaksanakan sholat lidaf il bala di rebo wekasan, umat muslim diajak untuk lebih mendekatkan diri pada Allah, memperbanyak istighfar, dan memohon keselamatan di sisa bulan Safar maupun bulan berikutnya.
Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum dan dasar pelaksanaannya, banyak umat muslim yang tetap menjadikannya tradisi spiritual penuh makna. Artikel ini akan membahas niat sholat lidaf il bala rebo wekasan beserta tata cara, doa, dan sejarahnya secara lengkap agar lebih mudah dipahami dan diamalkan.
Asal Usul Rebo Wekasan dan Sholat Lidaf Il Bala
Rebo wekasan merujuk pada hari Rabu terakhir di bulan Safar yang diyakini sebagian masyarakat sebagai hari turunnya bala atau malapetaka. Dalam tradisi Islam Jawa, diyakini ada 320 ribu bala yang diturunkan pada hari tersebut, sehingga umat dianjurkan memperbanyak doa, sedekah, dan ibadah sunah.
Sholat lidaf il bala yang dilakukan pada rebo wekasan dianggap sebagai bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon perlindungan Allah. Niat sholat lidaf il bala rebo wekasan biasanya dibacakan sebelum memulai sholat sunah, dan dipraktikkan turun-temurun di berbagai pesantren. Para ulama mengingatkan bahwa inti dari ibadah ini adalah memperbanyak doa, bukan hanya ritual belaka.
Niat Sholat Lidaf Il Bala Rebo Wekasan
Dalam melaksanakan sholat lidaf il bala, niat menjadi bagian utama yang harus dihadirkan dalam hati. Niat sholat lidaf il bala rebo wekasan umumnya dilafalkan dalam bahasa Arab, namun yang terpenting adalah menghadirkan keyakinan tulus untuk beribadah kepada Allah.
Berikut contoh lafaz niat sholat lidaf il bala rebo wekasan:
Ushallii sunnatan lidaf’il bala’i rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunah untuk menolak bala dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Niat ini dapat dibaca sebelum takbiratul ihram. Sebagian ulama juga membolehkan niat cukup di dalam hati, sesuai prinsip umum dalam ibadah sholat.
Tata Cara Sholat Lidaf Il Bala
Pelaksanaan sholat lidaf il bala pada rebo wekasan umumnya dilakukan dua rakaat. Namun, di beberapa daerah ada yang melaksanakannya hingga empat rakaat. Tata cara sholat ini hampir sama dengan sholat sunah pada umumnya, yang membedakan hanya bacaan surat yang dianjurkan.
Berikut langkah-langkah tata cara sholat lidaf il bala rebo wekasan:
- Niat sholat lidaf il bala rebo wekasan.
- Takbiratul ihram dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Dilanjutkan dengan surat Al-Kafirun pada rakaat pertama, dan surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
- Melanjutkan rukun sholat seperti biasa hingga salam.
Beberapa ulama menganjurkan setelah salam untuk memperbanyak doa khusus tolak bala, membaca istighfar, shalawat, dan doa keselamatan.
Doa Setelah Sholat Lidaf Il Bala
Setelah melaksanakan sholat lidaf il bala rebo wekasan, dianjurkan membaca doa agar terhindar dari bala. Doa ini biasanya memohon keselamatan diri, keluarga, dan umat Islam secara umum.
Contoh doa yang sering dibaca:
Allaahumma shrif ‘annaa hadzal wabaa’a wal balaaa’a wal ghalaa’a wal fahsyaa’a wal munkara wal fitan maa zhahara minhaa wamaa bathan.
Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah kami dari wabah, bala, mahalnya harga, perbuatan keji, kemungkaran, dan fitnah yang tampak maupun tersembunyi.”
Dengan doa ini, umat muslim berharap mendapat perlindungan Allah di hari-hari yang diyakini penuh cobaan.
Hikmah dan Keutamaan Sholat Lidaf Il Bala

Melaksanakan sholat lidaf il bala rebo wekasan memiliki sejumlah hikmah spiritual. Pertama, menjadi sarana introspeksi diri untuk mendekat kepada Allah. Kedua, sebagai momentum memperbanyak doa dan istighfar. Ketiga, menumbuhkan rasa solidaritas umat Islam dengan saling mendoakan keselamatan.
Selain itu, amalan ini juga memperkuat tradisi keagamaan di tengah masyarakat. Walau niat sholat lidaf il bala rebo wekasan tidak disebutkan secara khusus dalam hadis sahih, sebagian ulama memandangnya sebagai bagian dari upaya memperbanyak ibadah sunah di waktu yang diyakini rawan bala.
Sholat lidaf il bala pada rebo wekasan merupakan amalan sunah yang diyakini sebagian umat muslim sebagai ikhtiar menolak bala. Pelaksanaannya dilakukan dengan dua rakaat seperti sholat sunah pada umumnya, diawali dengan niat sholat lidaf il bala rebo wekasan, dilanjutkan dengan bacaan surat tertentu, dan ditutup doa keselamatan. Tradisi ini sarat dengan makna spiritual, terutama sebagai bentuk tawakal dan pengharapan kepada Allah agar senantiasa diberi keselamatan dan keberkahan.
FAQ
1. Apa itu rebo wekasan?
Rebo wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar yang diyakini sebagian masyarakat sebagai hari turunnya bala.
2. Bagaimana niat sholat lidaf il bala rebo wekasan?
Lafaz niatnya: Ushallii sunnatan lidaf’il bala’i rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
3. Berapa rakaat sholat lidaf il bala?
Umumnya dua rakaat, meski ada juga yang melaksanakan empat rakaat di beberapa daerah.
4. Apakah sholat lidaf il bala wajib?
Tidak, sholat ini bersifat sunah dan termasuk amalan tradisi sebagian umat muslim.
5. Apakah ada doa khusus setelah sholat lidaf il bala?
Ya, biasanya doa tolak bala dibaca setelah sholat untuk memohon perlindungan dari musibah dan marabahaya.