Menjelang 9 Dzulhijjah, banyak umat Islam mulai mempersiapkan diri untuk melaksanakan puasa Arafah, salah satu ibadah sunnah paling dianjurkan di kalender Hijriah. Namun di waktu yang sama, banyak juga yang masih memiliki utang puasa Ramadhan yang belum terbayarkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan: bolehkah niat puasa Arafah dan mengganti puasa Ramadhan dilakukan sekaligus dalam satu hari?
Isu penggabungan niat puasa ini ramai dibahas, apalagi menjelang Idul Adha seperti sekarang. Banyak umat yang ingin mendapatkan keutamaan puasa Arafah sekaligus menyelesaikan tanggungan puasa wajibnya. Agar tidak bingung, artikel ini akan menjelaskan secara rinci hukum, niat, waktu pelaksanaan, serta bagaimana tata cara menggabungkan niat qadha dan sunnah Arafah berdasarkan pendapat ulama dan sumber sahih.
Hukum Menggabungkan Niat Puasa Arafah dan Qadha Ramadhan
Menggabungkan niat puasa sunnah dan qadha merupakan topik fiqih yang cukup sering ditanyakan. Dalam konteks niat puasa Arafah dan mengganti puasa Ramadhan, para ulama memiliki pandangan berbeda. Sebagian besar ulama dari mazhab Syafi’i dan Hanbali memperbolehkan penggabungan niat, meskipun pahala dari puasa sunnahnya dianggap tidak semaksimal jika diniatkan secara khusus.
Namun, jika seseorang memiliki tanggungan puasa Ramadhan, maka mendahulukan qadha tetap menjadi prioritas. Dengan begitu, jika ia berpuasa pada hari Arafah dengan niat qadha, maka tetap sah dan mendapatkan pahala qadha, dan sebagian ulama mengatakan tetap bisa mendapatkan pahala sunnahnya juga. Hal ini menjadi solusi bagi umat Islam yang ingin menjalankan dua ibadah sekaligus secara efisien.
Niat dan Bacaan untuk Puasa Arafah dan Qadha
Berikut adalah bacaan niat yang dapat dibaca saat ingin menggabungkan puasa Arafah dengan puasa qadha Ramadhan:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardhi Ramadhana wa sunnati Arafata lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk mengganti kewajiban Ramadhan dan (sekaligus) sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.”
Niat ini bisa dibaca saat malam hari atau sebelum terbit fajar. Jika niatnya hanya untuk qadha, tanpa menyebut Arafah, puasa tetap sah, namun niat tersebut akan berpengaruh pada perolehan pahala sunnahnya.
Waktu Pelaksanaan Puasa Arafah dan Jadwal Imsak
Puasa Arafah dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijjah, yang pada tahun 2025 jatuh pada hari Kamis, 5 Juni 2025. Jadwal imsak hari ini untuk wilayah Indonesia umumnya dimulai sekitar pukul 04.20 hingga 04.40 tergantung zona waktu masing-masing.
Bagi yang ingin menjalankan puasa dengan maksimal, penting untuk memperhatikan waktu imsak, sahur, dan berbuka dengan tepat. Jadwal imsakiyah bisa dicek melalui situs resmi Kementerian Agama atau aplikasi jadwal sholat terpercaya.
Manfaat dan Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah termasuk salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama yang tidak sedang berhaji. Berdasarkan hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Beberapa manfaat lain dari puasa ini antara lain:
- Mendapatkan pahala besar setara dua tahun pengampunan dosa
- Memperbanyak amalan di hari yang dimuliakan Allah
- Melatih kesabaran dan keikhlasan
- Meningkatkan kedekatan spiritual dengan Allah SWT
Doa dan Amalan Saat Hari Arafah
Hari Arafah juga dikenal sebagai salah satu hari mustajab untuk berdoa. Rasulullah bersabda bahwa sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah. Berikut beberapa amalan dan doa yang bisa dibaca:
- Membaca dzikir dan istighfar sebanyak-banyaknya
- Memanjatkan doa hajat dan pengampunan
- Membaca doa:
La ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir.
- Memperbanyak shalawat dan tilawah Al-Qur’an
Bolehkah Puasa Arafah Digabung dengan Puasa Kamis?
Karena tahun ini tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Kamis, maka muncul juga pertanyaan apakah niat puasa Arafah dan puasa Kamis bisa digabung? Jawabannya adalah boleh. Menurut para ulama, dua niat ibadah sunnah bisa digabung selama tidak ada larangan khusus dalam pelaksanaannya.
Contoh niat:
Nawaitu shauma ghadin sunnatan Arafata wa yaumal khamis lillahi ta’ala.
Namun perlu diingat bahwa jika kamu juga punya hutang puasa Ramadhan, maka mendahulukan niat qadha akan lebih baik.
Tata Cara Menggabungkan Niat Qadha dan Sunnah
Jika ingin melaksanakan dua niat sekaligus, berikut langkah-langkah sederhananya:
- Niat sejak malam hari untuk qadha Ramadhan dan sunnah Arafah
- Makan sahur sebelum imsak
- Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
- Menjaga niat dan memperbanyak ibadah sepanjang hari
Gabungan niat ini cukup dengan satu kali niat yang mencakup keduanya. Namun pahala sunnah mungkin tidak sebesar jika diniatkan sendiri-sendiri.
Menggabungkan niat puasa Arafah dan mengganti puasa Ramadhan adalah hal yang diperbolehkan menurut mayoritas ulama, meskipun tetap lebih utama jika keduanya dilakukan secara terpisah. Jika memang waktunya terbatas dan masih ada hutang puasa, maka menggabungkan niat bisa menjadi solusi terbaik untuk tetap mendapatkan keutamaan hari Arafah sambil menyelesaikan kewajiban qadha.
Persiapkan diri dengan sahur yang baik, niat yang benar, dan jadwal imsak yang tepat agar puasa dapat berjalan dengan lancar. Semoga ibadah kita diterima dan menjadi wasilah pengampunan dari Allah SWT.
FAQ
Apakah puasa Arafah wajib?
Tidak, puasa Arafah adalah sunnah muakkad, sangat dianjurkan bagi yang tidak berhaji.
Bolehkah puasa Arafah dan qadha digabung?
Boleh, menurut mayoritas ulama, dengan niat yang mencakup keduanya.
Kapan tanggal puasa Arafah tahun 2025?
Tanggal 9 Dzulhijjah 1446 H, yang jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025.
Apakah tetap sah jika hanya niat qadha pada hari Arafah?
Sah, dan insyaAllah tetap mendapat pahala tambahan dari puasa di hari yang mulia.
Bagaimana niat puasa Arafah dan qadha?
“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i Ramadhana wa sunnati Arafata lillahi ta’ala”.