MEDIONESA.COM – Menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak umat Islam mulai mencari informasi terkait puasa-puasa sunnah yang dianjurkan sebelum hari besar tersebut, salah satunya adalah niat puasa tarwiyah dan arafah idul adha. Kedua puasa sunnah ini sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Selain sebagai bentuk ketakwaan, puasa ini memiliki keutamaan luar biasa, terutama di sisi pahala dan pengampunan dosa.
Di tengah kesibukan dan berbagai aktivitas, muncul pertanyaan di kalangan umat mengenai boleh tidaknya menggabungkan niat puasa sunnah Arafah dan Tarwiyah dengan puasa qadha Ramadhan. Karena tidak sedikit umat Muslim yang masih memiliki tanggungan puasa Ramadhan, terutama kaum perempuan. Maka artikel ini hadir dengan panduan lengkap terkait niat, waktu pelaksanaan, hukum penggabungan niat, hingga bacaan doa niat puasa Arafah dan Tarwiyah yang benar.
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum puasa Arafah. Meskipun tidak sepopuler puasa Arafah, puasa Tarwiyah memiliki dasar dari beberapa hadits yang menyebutkan bahwa ibadah tersebut dapat menghapus dosa setahun sebelumnya. Sementara puasa Arafah yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah memiliki keutamaan sangat besar yaitu menghapus dosa tahun sebelumnya dan sesudahnya.
Para ulama menyebutkan bahwa manfaat puasa Arafah sangat luar biasa bagi umat Islam yang tidak berhaji. Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah “menebus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang”.
Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Setiap ibadah harus diawali dengan niat, termasuk puasa. Untuk niat puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah, cukup dilafalkan dalam hati atau bisa juga diucapkan secara lisan untuk membantu konsentrasi. Berikut ini bacaan niat puasa Arafah dan Tarwiyah:
- Niat Puasa Tarwiyah:
“Nawaitu shauma yaumi tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala”
- Niat Puasa Arafah:
“Nawaitu shauma yaumi arafah sunnatan lillahi ta’ala”
Keduanya bisa diucapkan setelah sahur atau sebelum terbit fajar. Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam melafalkannya.
Bolehkah Menggabungkan Niat dengan Qadha Ramadhan?
Pertanyaan seperti niat puasa Arafah dan mengganti puasa Ramadhan atau niat puasa Arafah sekaligus qadha Ramadhan sering muncul menjelang Dzulhijjah. Jawabannya: menurut mayoritas ulama, boleh menggabungkan dua niat dalam satu puasa jika niat qadha menjadi dominan dan puasa sunnah sebagai tambahan.
Hal ini termasuk dalam praktik tasyri’ atau penggabungan ibadah, selama ibadah wajib tetap menjadi niat utama. Artinya, jika seseorang berniat qadha Ramadhan pada tanggal 9 Dzulhijjah dan ingin juga mendapatkan pahala puasa Arafah, maka tetap diperbolehkan.
Tata Cara Puasa dan Waktu Pelaksanaan
Puasa Tarwiyah jatuh pada 8 Dzulhijjah 1446 H yang diperkirakan jatuh pada tanggal 5 Juni 2025, sementara hari Arafah jatuh pada 6 Juni 2025 (9 Dzulhijjah), dan Idul Adha pada 7 Juni 2025. Berikut tata cara puasa Arafah dan Tarwiyah:
- Niat di malam hari atau sebelum subuh
- Makan sahur (sunnah)
- Menahan diri dari makan, minum, dan segala pembatal puasa mulai dari fajar sampai maghrib
- Memperbanyak ibadah, zikir, membaca Al-Qur’an, dan doa-doa mustajab
- Membaca doa berbuka puasa:
“Allahumma inni laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu”
Keutamaan Hari Arafah dan Tarwiyah
Bukan hanya puasanya, hari-hari ini termasuk istimewa karena dalam Al-Qur’an dan Hadits disebut sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun. Hari Arafah bahkan menjadi momentum doa paling mustajab sepanjang tahun, disebutkan dalam hadits:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi)
Umat Islam sangat dianjurkan untuk berdoa hari Arafah, baik yang berpuasa maupun tidak. Ini merupakan kesempatan emas bagi siapa saja yang ingin memohon ampun, rezeki, jodoh, keturunan, dan segala hajat lainnya.
Panduan Niat Gabungan Puasa Arafah dan Qadha
Jika ingin menggabungkan puasa Arafah dan qadha Ramadhan, niatnya bisa sebagai berikut:
“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha syahri Ramadhan wa sunnat yaumi Arafah lillahi ta’ala”
Niat tersebut berarti: “Aku berniat puasa esok hari untuk mengganti puasa Ramadhan dan puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.”
Ini juga berlaku untuk puasa Tarwiyah. Misalnya:
“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha syahri Ramadhan wa sunnat yaumi Tarwiyah lillahi ta’ala”
Gabungan seperti ini diperbolehkan, dan tetap sah menurut sebagian besar ulama, terutama Mazhab Syafi’i dan Hanbali.
Kapan Hari Arafah dan Tarwiyah 2025?
Menurut kalender Hijriah yang dikonversi ke Masehi, maka:
- 8 Dzulhijjah (Tarwiyah) jatuh pada 5 Juni 2025
- 9 Dzulhijjah (Arafah) jatuh pada 6 Juni 2025
- 10 Dzulhijjah (Idul Adha) jatuh pada 7 Juni 2025
Tanggal-tanggal ini bisa berubah menyesuaikan hasil rukyatul hilal dan keputusan resmi Kemenag RI. Karena itu, penting untuk memantau informasi dari sumber resmi menjelang awal Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan dua ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, terutama bagi umat Islam yang tidak berhaji. Menjalankan niat puasa tarwiyah dan arafah idul adha bisa membawa pahala besar dan menjadi momen spiritual menjelang Idul Adha. Bagi yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan, penggabungan niat qadha dengan puasa sunnah ini diperbolehkan selama niat wajib tetap menjadi dominan. Jangan lupa menyiapkan diri, memperbanyak doa, dan memastikan waktu pelaksanaannya sesuai kalender Hijriah.
FAQ
Kapan puasa Tarwiyah dan Arafah 2025?
Tarwiyah: 5 Juni 2025, Arafah: 6 Juni 2025.
Bolehkah menggabungkan puasa qadha dan Arafah?
Boleh, dengan niat utama qadha dan tambahan niat puasa sunnah.
Apa bacaan niat puasa Arafah?
“Nawaitu shauma yaumi Arafah sunnatan lillahi ta’ala”
Apa manfaat puasa Arafah?
Menghapus dosa tahun sebelumnya dan sesudahnya.
Apakah niat puasa Tarwiyah harus diucap?
Tidak wajib diucapkan, cukup dalam hati namun boleh dilafalkan.