More

    Israel Umumkan Tentaranya Tewas Dalam Pertempuran Sengit Lawan Hamas di Gaza

    Must Read
    Nesa Christy
    Nesa Christyhttps://www.medionesa.com
    Berpengalaman luas di dunia media juga jurnalisme dan telah berkontribusi pada berbagai platform berita terkemuka, baik cetak maupun digital. Telah meliput isu-isu penting mulai dari politik, olahraga, sepakbola, game, teknologi hingga sosial, dengan fokus pada penyampaian informasi yang berimbang dan memadai.

    Kabar israel umumkan tentaranya tewas dalam pertempuran melawan Hamas kembali mengguncang publik internasional, Rabu (25/6/2025). Dalam siaran resminya, militer Israel menyatakan bahwa tujuh tentara mereka gugur dalam pertempuran terbaru di Jalur Gaza bagian selatan. Peristiwa ini memperpanjang daftar panjang korban dalam perang yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.

    Menurut situs resmi militer Israel yang dikutip AFP, dari tujuh korban jiwa tersebut, lima di antaranya berasal dari batalion yang sama dan satu di antaranya adalah komandan peleton. Satu nama tidak diungkap karena keluarga belum memberikan izin publikasi. Ini menjadi pengingat bahwa konflik antara Israel dan Hamas belum menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun berbagai upaya diplomatik terus digencarkan.

    Kematian para tentara ini terjadi hanya sehari setelah Israel secara resmi mengalihkan fokus militernya kembali ke Gaza, menyusul berakhirnya perang singkat selama 12 hari melawan Iran. Kini, tekanan terhadap Jalur Gaza dan kelompok Hamas kembali meningkat.

    Dampak Kematian Tentara terhadap Psikologi Militer dan Warga Israel

    Berita tentang israel umumkan tentaranya tewas tidak hanya berdampak pada jajaran militer, tetapi juga mengguncang psikologi masyarakat Israel. Kejadian ini memperkuat persepsi bahwa konflik yang terjadi di Gaza bukan sekadar operasi militer singkat, melainkan perang berkepanjangan dengan korban jiwa terus bertambah.

    Jumlah total korban tentara Israel yang tewas sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 430 orang. Rasa kehilangan dan kemarahan di kalangan warga pun terus meningkat, terutama dari keluarga para prajurit yang mempertanyakan arah dan tujuan akhir dari operasi militer di Gaza.

    Pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pun semakin berada dalam tekanan publik. Forum Sandera dan Keluarga Hilang, organisasi yang mewakili keluarga korban penculikan oleh Hamas, terus mendesak adanya gencatan senjata dan kepastian pembebasan sandera.

    Baca juga:  Kedekatan Hary Tanoesoedibjo Donald Trump di Malam Pemilihan Presiden AS 2024

    Kondisi Terkini di Jalur Gaza dan Korban Sipil

    Militer Israel mungkin mengalami kerugian, namun di sisi lain, data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan korban sipil yang jauh lebih besar. Dilaporkan bahwa lebih dari 56.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.

    Angka ini mendapat pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa data dari Kementerian Kesehatan Gaza dapat dianggap kredibel. Dengan jumlah korban terus bertambah, kondisi di Jalur Gaza menjadi krisis kemanusiaan paling buruk dalam sejarah modern kawasan Timur Tengah.

    Blokade yang diberlakukan Israel sejak awal Maret 2025 membuat lebih dari dua juta warga Gaza berada dalam kondisi genting, dengan akses terbatas terhadap makanan, obat-obatan, dan layanan medis. Meski ada pelonggaran sementara pada akhir Mei, militer Israel masih membatasi akses keluar masuk bantuan kemanusiaan.

    Gencatan Senjata dengan Iran dan Fokus Kembali ke Gaza

    israel umumkan tentaranya tewas
    Ilustrasi pasukan Israel dalam konflik dengan Hamas di Gaza

     

    Setelah perang selama 12 hari melawan Iran yang berakhir pada 24 Juni 2025, Israel menyatakan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Qatar. Presiden AS Donald Trump menjadi tokoh utama yang mengumumkan perjanjian tersebut.

    Letnan Jenderal Eyal Zamir, Kepala Staf Militer Israel, menyatakan bahwa fokus utama militer sekarang adalah “membawa pulang para sandera dan membubarkan rezim Hamas”. Ia juga menambahkan bahwa kekuatan militer Israel kini sepenuhnya dialihkan ke Gaza setelah sebelumnya disebar untuk menghadapi Iran.

    Jumlah Sandera dan Seruan Gencatan Senjata

    Sejak awal serangan Hamas pada Oktober 2023, sebanyak 251 warga Israel menjadi sandera. Dari jumlah tersebut, sebanyak 49 orang masih ditahan di Gaza, dengan 27 di antaranya diyakini telah tewas.

    Forum Sandera dan Keluarga Hilang meminta pemerintahan Netanyahu untuk segera menjalin negosiasi gencatan senjata demi pembebasan para sandera. Menurut mereka, jika Israel bisa mencapai kesepakatan dengan Iran, maka hal serupa seharusnya juga bisa dilakukan dengan Hamas.

    Baca juga:  Gedung Pencakar Langit di Dubai Terbakar Hebat Tengah Malam 3800 Orang Dievakuasi

    Qatar sebagai mediator utama menyatakan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan pembicaraan antara kedua pihak. PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan bahwa “kami berupaya menciptakan peluang negosiasi tidak langsung selama dua hari ke depan.”

    Reaksi dari Pihak Iran Usai Gencatan Senjata

    Sementara Israel kembali memusatkan perhatian ke Gaza, pihak Iran mengklaim kemenangan dalam perang 12 hari tersebut. Garda Revolusi Iran (IRGC) menyebut bahwa mereka telah memberikan “pelajaran tak terlupakan” kepada Israel dengan serangan rudal yang diluncurkan bahkan menjelang diberlakukannya gencatan senjata.

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan pernyataan resmi yang menyalahkan Israel atas awal mula perang. Ia menyebut bahwa Iran hanya merespons provokasi militer dari Tel Aviv. Dalam perang tersebut, Iran menggunakan senjata canggih seperti rudal balistik Sejjil, rudal hipersonik Haj Qassem, serta drone Shahed.

    Jumlah korban di Iran mencapai 610 warga sipil tewas, sedangkan Israel mencatat 24 penduduknya tewas selama 12 hari konflik tersebut.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Latest News

    Program Jalur Polda Riau Sentuh Warga Pesisir Lewat Budaya Dan Pelayanan Menyeluruh

    Peluncuran program jalur Polda Riau menjadi langkah inovatif dari kepolisian dalam memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat di wilayah pesisir....

    More Articles Like This